Senin, 10 Mei 2010

Impian, Harapan dan Cita-Cita

Manusia merupakan mahluk yang selalu ingin terbaik dalam hidupnya dalam hal ini seperti impian, seseorang tumbuh menjadi besar melihat keadaan sekelilingnya melihat seseorang yang mapan berdasi sedang melaksanakan tugasnya lalu didalam benaknya terpikir saya ingin sukses seperti dia dan menjadi seperti orang berdasi yang ia lihat dengan jalannya sendiri. ini merupakan contoh bahwa manusia selalu punya impian apa yang ia mau dengan tekad yang ia miliki ia menjadikan dirinya sesuai dengan apa yang ia impikan, namun kadang-kadang apa yang sudah diimpikan tidak sejalan dengan fakta hidup ini merupakan kenyataan hidup, bahwa tidak semua yang manusia impikan akan terlaksana, itu karena keterbatasan yang manusia punya dan sifat tidak pernah puas yang ia miliki oleh karena itu berhubungan dengan sebuah harapan.

harapan adalah sebuah hal yang diinginkan manusia tapi kadang-kadang terjadi tidak seperti yang dia inginkan sering sekali dalam hidup ini manusia ingin apa yang ia pikirkan akan sejalan dengan hal yang ia hadapi, namun kadang-kadang tidak seperti itu bisa kita ambil contoh dengan pengalaman pribadi saya seperti saya mengharapkan bahwa nilai UTS saya diatas 80 karena saya mengerjakannya dengan amat yakin namun fakta hidup berkata lain ternyata tidak semuanya 80 ada yang &) karena kecerobohan saya dalam mengerjakan soal, mungkin dengan contoh ini anda dapat menganalogikannya dalam pikiran anda.biasanya karena seringnya manusia mengharapka sesuatu sesuai dengan kenyataan hidup timbullah cita-cita.

cita-cita merupakan hal yang sering manusia pikirkan mungkin dalam hidupnya ia sudah berkali-kali mengubah cita-citanya karena keadaan atau kemampuannya dalam bidang tertentu. sebenarnya cita-cita merupakan hal yang penting karena merupakan pondasi masa depan coba saja anda sekolah tinggi tetapi tidak memikirkan apa yang akan anda tuju maka anda seperti burung yng tersesat karena tidak tahu harus kemana, itulah yang menyebabkan cita-cita penting dalam hidup ini namun kadang-kadang hal inipun diubah dalam kenyataan hidup, misal seseorang yang ahli komputer saat smk dan ia sudah bercita-cita bahwa ia akan menjadi programer yang andal namun karena dorongan orang tua ia berubah jurusan saat kuliah ia mengambil jurusan hukum dan akhirnya ternyata ia menjadi pengacara yang andal, maksud saya dalam contoh ini adalah sebenarnya kita tidak tahu di masa depan kita akan menjadi apa, namun kalau kita punya cita-cita kita sudah merancang masa depan kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar